WISATA SEMARANG JAMAN OLD VS NOW: STASIUN TAWANG

Stasiun Tawang merupakan stasiun terbesar yang ada di kota Semarang bahkan terbesar di Jawa Tengah bagian utara. Nama “Tawang” itu sendiri diambil dari nama kampung di dekat stasiun ini, yaitu Tawangsari. Maka dari itu stasiun ini dinamakan StasiunTawang.

Hasil gambar untuk STASIUN TAWANG

Foto Stasiun Tawang saat ini

Sumber :https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Hasil gambar untuk STASIUN TAWANG jaman dulu

Foto Stasiun Tawang jaman dulu

Sumber : http://www.wikimapia.org

Stasiun Tawang dibangun untuk menggantikan Stasiun Tambak Sari milik N.I.S yang pertama dibangun oleh pemerintahan Belanda. Pembangunan stasiun lama ditandai oleh upacara pencangkulan tanah oleh  gubernur Belanda yang bernama Jenderal Mr. Baron Sloet van de Beele, berbarengan dengan pembentukan transportasi dengan sistem pengangkutan kereta api milik N.I.S padatanggal 16 Juni 1864. Pada masa itu N.I.S membuat jalur kereta antara Semarang-Yogyakarta-Solo .Setelah melalui proses panjang akhirnya pada tanggal 10 Februari jalur kereta tersebut bisa diselesaikan. Seiring berjalannya waktu dengan adanya jalur kereta tersebut terjadi perkembangan kegiatan perdagangan yang sangat pesat.

Hasil gambar untuk Foto polder depan Stasiun Tawang saat ini

Foto polder depan Stasiun Tawang saat ini

Sumber :www.hellosemarang.com

Hasil gambar untuk STASIUN TAWANG

Foto lapangan depan Stasiun Tawang jaman dulu

Sumber :www.semarang.kotamini.com

Hingga sekarang, kondisi fisik Stasiun Tawang tidak mengalami perubahan signifikan. Perubahan besar yang terjadi justru pada lapangan di depan stasiun yang kini diubah menjadi kolam yang biasanya orang Semarang menyebutnya Polder. Sebelumnya, lapangan tersebut berfungsi sebagai ruang terbuka kawasan Kota Lama yang digunakan untuk tempat upacara, olah raga, dan sebagainya.

Hasil gambar untuk STASIUN TAWANG banjir https://twitter.com/onjeksemarang

Foto Stasiun Tawang ketika banjir

Sumber :https://twitter.com/onjeksemarang

Hasil gambar untuk Foto Stasiun Tawang saat banjir pada tahun 1940

Foto Stasiun Tawang saat banjir pada tahun 1940

Sumber :www.travelling.setyobudianto.com

Persoalan banjir nampaknya memang sudah menjadi bagian dari Stasiun Tawang sejak dulu. Karena letaknya yang sangat dekat dengan laut maka tidak heran dulu hingga sekarang Stasiun ini tidak lepas dari yang namanya banjir.

Meskipun sudah dibangun polder tapi ketika musim penghujan tiba dan Stasiun Tawang sering mengalami banjir karena curah hujan yang terlalu tinggi sehingga polder tidak mampu menampung air yang menyebabkan kawasan sekitar Stasiun Tawang menjadi banjir. Hal ini tentu mengganggu kenyamanan pengunjung karena akses untuk menuju maupun keluar dari Stasiun Tawang banjir.

Akses menuju ke stasiun ini tidak terlalu jauh dari pusat kota, kurang lebih 5 kilometer dan hanya kurang dari 1 kilometer dari titik nol kota Semarang. Stasiun ini juga tidak jauh dari objek wisata Kota Lama danPasarJohar.

Lobi ini dirancang sesuai fungsi stasiun Semarang Tawang, yakni sebagai pintu masuk utama Kota Semarang bagi pengunjung dari luar kota. Kebersihan stasiun ini selalu dijaga. Tempat parkir yang rapi dan tertib membuat siapa saja yang datang ke stasiun ini menjadi lebih nyaman.

Salah satu keunikan Stasiun Tawang yaitu bel stasiun ini menggunakan nada lagu Gambang Semarang yang dimainkan dengan piano untuk menandai kereta akan datang, tidak seperti jaman dahulu yang menggunakan nada Westminster Chime sebagai penanda kedatangan kereta.

Ade Sulistio                            G.331.14.0053

Tinggalkan komentar